membuka kembali kusutnya
mencoba merabai membaui di tiap sudut carik
mengingat apa yang hilang
apa yang sekiranya sudah pergi
atau mungkin hanya bersembunyi
menjauh sebentar
rindu kepada apa yang di depan mata
benci kepada apa yang di lihat mata setiap hari
terus mencari yang paling bersinar
terus mencari kilauan terindah pembuai angan
perajut benang mimpi
yang kilaunya seakan tak di pijak di bumi
sementara
yang paling terang
kau taruh di bawah tumpuan kakimu
sangking dekatnya tak pernah kau anggap
biar tahu bagaimana kilaunya
terlalu dekat menyilaukan pandang
bahkan sampai tak sadar
kata mereka loyalitas itu iya I-Y-A dengan huruf kapital
terlalu peduli menjaga dari luar
tanpa peduli bagaimana kabar di dalam
No comments:
Post a Comment